Menangkal Radikalisme Agama Berdasarkan Reinterpretasi Amanat Agung Injil Matius Dalam Konteks Poskolonial

Main Article Content

Alvary Exan Rerung

Abstract

For the Indonesian nation, which is a nation with a pluralistic society, religions have an important role to play in creating a nation with a peaceful and harmonious society in order to create national unity and progress. But it is a fact that often conflicts and divisions that occur are the result of religion itself, especially if the religious ideology is contrary to the values of Pancasila which uphold tolerance. Seeing this reality, an attitude is needed to see how the teachings of each religion are for its adherents. Specifically for Christianity, by using qualitative research methods and literature studies, this paper intends to reinterpret the great message which is currently attached to interpretation, namely the command to Chirstianize due to the influence of colonialism. Because the meaning of Christianity is no longer relevant for Indonesia and has even become a sensitive meaning for adherents of other religions. That is why, this paper wants to offer a post-colonial spirit to be able to reinterpret the wrong interpretation of the Great Commission, so that the interpretation is more relevant to the context in Indonesia. So that it can help the government in efforts to counter religious radicalism.


Abstrak: Bagi bangsa Indonesia yang merupakan bangsa dengan masyarakat majemuk, agama memiliki peran penting untuk menciptakan bangsa dengan kondisi masyarakat yang damai dan harmonis agar bisa tercipta keutuhan serta kemajuan bangsa. Tetapi menjadi suatu kenyataan bahwa seringkali konflik dan perpecahan yang terjadi adalah hasil dari agama itu sendiri, apalagi jika ideologi agama itu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi toleransi. Melihat realita itu, maka diperlukan sikap untuk melihat bagaimana ajaran masing-masing agama bagi para pemeluknya. Secara khusus bagi agama Kristen, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan studi pustaka, tulisan ini hendak melakukan reinterpretasi terhadap amanat agung yang dewasa ini sudah melekat dengan interpretasi, yaitu perintah untuk mengkristenkan akibat pengaruh kolonialisme. Sebab makna kristenisasi tidaklah lagi relevan bagi Indonesia dan malah menjadi makna yang sensitif bagi penganut agama lainnya. Itulah sebabnya, tulisan ini hendak menawarkan semangat poskolonial untuk bisa melakukan reinterpretasi terhadap interpretasi keliru dari amanat agung, agar interpretasinyanya lebih relevan dengan konteks yang ada di Indonesia. Karena hal tersebut dapat membantu pemerintah dalam upaya menangkal radikalisme agama.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Rerung, A. E. (2022). Menangkal Radikalisme Agama Berdasarkan Reinterpretasi Amanat Agung Injil Matius Dalam Konteks Poskolonial. KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen, 3(1), 40-54. https://doi.org/10.34307/kamasean.v3i1.90
Section
Articles

References

Anwar, Syamsul. “Metode Penetapan Awal Bulan Qamariah.” Journal Analytica Islamica 1, No. 1 (2012). http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/view/371.

Apner, Grets Janialdi. “Kehadiran Gereja Dalam Kemajemukan Indonesia Dalam Terang Yes 49:6 Dan Mat 28:19.” Jurnal Teologi 7, No. 2 (2018). https://e-journal.usd.ac.id/index.php/jt/article/view/1639.

Ardiansah. “Legalitas Pendirian Rumah Ibadat Berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama Dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006.” Jurnal Hukum Respublica 16, No. 1 (2016). http://journal.unilak.ac.id/index.php/Respublica/article/view/1434/996.

Boring, M. Eugene. The New Interpreter’s Bible Volume III. Nashville: Abingdon Press, 1995.

Darmaputera, Eka. Menyembah Dalam Roh & Kebenaran. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.

Dewantara, Agustinus Wisnu. “Radikalisme Agama Dalam Konteks Indonesia Yang Agamis Dan Berpancasila.” JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik 19, No. 1 (2019). https://ejournal.widyayuwana.ac.id/index.php/jpak/article/view/222.

Drane, John. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.

France, R. T. The New International Commentary Ob the New Testament: The Gospel of Matthew. GrandRapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 2007.

Gianto, Agustinus. Teks Dan Konteks Yang Tiada Bertepi. Yogyakarta: Pustaka Muria, 2012.

Gogali, Lian. Tragedi Poso (Rekonsiliasi Ingatan): Gugatan Perempuan Dan Anak-Anak Dalam Ingatan Konflik Poso. Yogyakarta: Galangpress Publisher, 2008.

Hagner, Donald A. Word Biblical Commentary: Matthew 14-28. Waco: Word Publisher, 1995.

Hartono, Handreas. “Mengaktualisasikan Amanat Agung Matius 28:19-20 Dalam Konteks Era Digital.” Kurios: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 4, No. 2 (2018). https://sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios/article/view/87.

Haryanto, Sindung. Sosiologi Agama Dari Klasik Hingga Postmodern. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015.

Hilmy, Masdar. “Radikalisme Agama Dan Politik Demokrasi Di Indonesia Pasca-Orde Baru.” MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 39, No. 2 (2015). http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/article/view/33.

Inriani, Eva. “Gereja Misioner Di Tengah Masyarakat Kalimantan Tengah Indonesia Yang Plural.” JIREH: Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity 3, No. 2 (2021). https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/63/50.

Kafid, Nur. “Agama Di Tengah Konflik Sosial: Tinjauan Sosiologis Atas Potensi Konflik Keberagaman Agama Di Masyarakat.” Al-A’raf: Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat 12, No. 1 (2015). https://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/al-araf/article/view/1180.

Karman, Yonky. “Abraham Inklusif: Sebuah Titik Temu Trialog Agama-Agama Abrahamik.” Jurnal Jaffray 17, No. 2 (2019). https://ojs.sttjaffray.ac.id/JJV71/article/view/321.

Rachmadi, Simon. Theologi In Loco: Di Tengah Jalinan Antar - Peradaban. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.

Rerung, Alvary Exan. “Bunuh Diri Bukan Kehendak Bebas Perspektif Neurosains Dan Psikoanalisis Sigmund Freud.” Danum Pambelum: Jurnal Teologi dan Musik Gereja 2, No. 1 (2022). https://ejournal.iaknpky.ac.id/index.php/pambelum/article/view/76/62.

Sampe, Naomi. Teologi Kontekstual & Kearifan Lokal Toraja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2020.

Singgih, Emanuel Gerrit. Berteologi Dalam Konteks: Pemikiran-Pemikiran Mengenai Kontekstualisasi Teologi Di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.

———. Menguak Isolasi, Menjalin Relasi: Teologi Kristen Dan Tantangan Dunia Postmodern. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Talupun, Johana Silvana. “Menjembatani Kesenjangan Antara Barat Dan Timur.” Kenosis: Jurnal Kajian Teologi 4, No. 2 (2018). http://e-journal.iaknambon.ac.id/index.php/KNS/article/view/64.

Yewangoe, A.A. Agama Dan Kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Yoder, John Howard. Theology of Mission: A Believers Church Perspective. Downers Grove: InterVarsity Press, 2014.

Zaluchu, Sonny Eli. “Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 4, No. 1 (2020). https://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI/article/download/167/pdf.

Zega, Yunardi Kristian. “Radikalisme Agama Dalam Perspektif Alkitab Dan Implikasinya Bagi Pendidikan Agama Kristen.” Jurnal Shanan 4, No. 1 (2020). http://ejournal.uki.ac.id/index.php/shan/article/view/1765/1351.