Harmonisasi Sebagai Jalan Interspiritualitas Dalam Relasi Kristen-Islam di Toraja

Main Article Content

Yudha Nugraha Manguju

Abstract

Religious practices often contribute to violence and divisions in society. This is due to self-understanding that feels the most correct and views ethnic, religious, racial, and intergroup differences (SARA) as a threat, which in the future can plunge people into religious fanaticism. This paper uses a qualitative-descriptive research method with a literature study approach to books and journals on religious life in Toraja that discuss the topic of inter-spirituality. This article shows how interreligious life now needs to be surpassed and developed into inter-spirituality as a lifestyle of religious people in the context of a plural society. Therefore, this paper aims to explore local values (local wisdom) as an effort to establish and build religious relations that integrated the concept of harmonization. Thus, the concept of harmonization can be a path of inter-spirituality that has the values of openness, equality, justice, unity, togetherness, and karapasan (peace) in building relations between religious people in Toraja. Harmony is important because it shows an attitude of living together that is cooperative, honest, open, peaceful, orderly, fair, peaceful, and holistic.


Abstrak: Praktik keagamaan acap kali memberi sumbangsih terhadap kekerasan hingga perpecahan dalam masyarakat. Hal tersebut disebabkan oleh pemahaman diri yang merasa paling benar dan memandang perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) sebagai suatu ancaman, yang dikemudian hari dapat menjerumuskan manusia pada sikap fanatisme beragama.  Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi pustaka atas buku dan sejumlah jurnal mengenai kehidupan keberagamaan di Toraja yang membahas topik interspiritualitas. Artikel ini memperlihatkan bagaimana kehidupan interreligius kini perlu dilampaui dan dikembangkan menjadi interspiritualitas sebagai pola hidup umat beragama dalam konteks masyarakat plural. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan menggali nilai lokal (local wisdom) sebagai upaya untuk menjalin dan membangun relasi umat beragama yang menyatu dalam konsep harmonisasi. Dengan demikian, konsep harmonisasi dapat menjadi jalan interspiritualitas yang memiliki nilai keterbukaan, kesetaraan, keadilan, kesatuan, kebersamaan dan karapasan (kedamaian) dalam membangun relasi antarumat beragama di Toraja. Keharmonisan menjadi penting karena menunjukkan sikap hidup bersama yang bergotong royong, jujur, terbuka, tentram, tertib, adil, damai dan holistik.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Manguju, Y. N. (2022). Harmonisasi Sebagai Jalan Interspiritualitas Dalam Relasi Kristen-Islam di Toraja. KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen, 3(2), 162-175. https://doi.org/10.34307/kamasean.v3i2.108
Section
Articles

References

Baturante, Nurdin. Toraja, Tongkonan, Dan Kerukunan. Makassar: Pustaka Al-Zikra, 2019.

Creswell, John W. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed. Translated by Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.

End, Th. van den. Sumber-Sumber Zending Tentang Sejarah Gereja Toraja: 1901-1961. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994. Accessed December 13, 2021. http://books.google.com/books?id=2zAxAAAAMAAJ.

Haryono, Stefanus Christian. “Kehampaan (Nothingness): Sebuah Jalan Interspiritualitas.” GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 6, no. 1 (April 30, 2021): 1–16.

Juergensmeyer, Mark. Teror In the Mind Of God: The Global Rise Of Religious Violence. Berkeley and Los Angeles: University of California, 2000.

Kobong, Theodorus. Injil dan Tongkonan: Inkarnasi, Kontekstualisasi, Transformasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

MABDA. A Common Word Between Us and You: 5-Year Anniversary Edition. Jordan: Royal Aal Al-Bayt Institute for Islamic Thought, 2012.

Ngeljaratan, Ishak. Aku, Kau, Kita. Makassar: Majalah Bingkai, 2006.

Novalina, Martina. “Spiritualitas Orang Kristen Dalam Menghadirkan Kerajaan Allah Di Tengah Tantangan Radikalisme.” Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia 1, no. 1 (June 29, 2020): 26–37.

Nuryani. Pola Hubungan Lintas Agama Di Tana Toraja. Makassar: Alauddin University Pers, 2015.

Ortiz, Gaye, and Clara A. B. Joseph, eds. Theology and Literature: Rethinking Reader Responsibility. 1st ed. New York: Palgrave Macmillan, 2006.

Pajarianto, Hadi, and Hamdan Juhannis. Muhammadiya Pluralis: Relasi Muslim Puritan, Kristen, Dan Aluk Todolo Dalam Pendidikan Keluarga Dan Falsafah Tongkonan. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2018.

Phan, Peter C. Being Religious Interreligiously: Asian Perspectives on Interfaith Dialogue. Maryknoll, N.Y: Orbis Books, 2004.

Plaisier, B. Menjembatani Jurang, Menembus Batas: Komunikasi Injil di Wilayah Toraja, 1913-1942. Translated by Theodorus Kobong, Th van den End, and Widyowati Purwanto. Cetakan ke-1. Jakarta, Indonesia: BPK Gunung Mulia, 2016.

Renard, John, ed. Fighting Words: Religion, Violence, and the Interpretation of Sacred Texts. Berkeley: University of California Press, 2012.

Sabaruddin, Sabaruddin, and Ratnah Rahman. “Anatomi Kerukunan Masyarakat Islam dan Kristen di Kecamatan Sesean Kabupaten Toraja.” SOSIORELIGIUS 3, no. 2 (July 12, 2019). Accessed December 12, 2021. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Sosioreligius/article/view/9570.

Sacks, Jonathan. Not in God’s Name: Confronting Religious Violence. First American edition. New York: Schocken Books, 2015.

Taruk, Luther. Perhatikan Dan Contohlah Iman Mereka: Refleksi 100 Tahun Injil Masuk Toraja. Cetakan I. Rantepao: PT Sulo, 2013.

Tokam, Semuel. “Pemaknaan Simbol Keagamaan Dalam Pemeliharaan Kerukunan Antar Masyarakat Toraja Kristen Dan Toraja Islam Di Kabupaten Tana Toraja” (n.d.). Accessed December 12, 2021. https://www.academia.edu/33215197/Pemaknaan_Simbol_Keagamaan_Dalam_Pemeliharaan_Kerukunan_Antar.

Tupamahu, Ekaputra. “A Perichoretic Model for Christian Love: A Theological Response to ‘A Common Word Between Us and You.’” Indonesian Journal of Theology 1, no. 1 (July 21, 2013): 67–89.

Umar, Paisal. “Torayaan Mencipta Harmoni Merayakan Kerukunan (Praktik Kerukunan Umat Beragama di Tondok Lepongan Bulan Tana Toraja).” Al-Qalam 25, no. 2 (December 5, 2019): 321–340.

“Kisah Perantau Tana Toraja yang Selamat dari Kerusuhan di Wamena.” kumparan. Accessed November 11, 2022. https://kumparan.com/bumi-papua/kisah-perantau-tana-toraja-yang-selamat-dari-kerusuhan-di-wamena-1rybi00MbiU.

“Warga Toraja Mengungsi dari Wamena – DW – 07.10.2019.” dw.com. Accessed November 11, 2022. https://www.dw.com/id/ratusan-warga-toraja-utara-mengungsi-dari-wamena/a-50720268.