Budaya Tallu Lolona Sebagai Dasar Beroikumene Semesta Bagi Masyarakat Toraja

Main Article Content

Yenni Patrecia
Prayuda Prayuda

Abstract

God the Trinity, the creator of all things, which created everything in the world, allows creation to complement and unite itself, to realize things that are beneficial to God, that is, to maintain peace by building each other. In terms of issues related to the word ecumenical, the limited relationship between the different denominations–indirectly the relationship between humans outside the church with the natural environment, is not classed as ecumenical. This document invites the reader to understand the value of living the universal ecumenical call, reflecting upon the philosophy of Tallu Lolona, the analogy of God's creation that the sauan-sibarrung and sangserekan were given the gift of salvation must glorify God. Using qualitative descriptive methods and literary studies, this article interprets the gospel message of Tallu Lolona's philosophy  (acts of love, unity, mutual cooperation, kinship, hard work, and peace/harmony); By failing to give an understanding of the limits of relationships among churches of different denominations, but rather harmonious relations with persons outside the walls of the church and all the creation of God in this world, as the incarnation of one in the household of God.


Abstrak: Allah Trinitas Sang Pencipta segala sesuatu dalam dunia memberi kesempatan bagi seluruh ciptaan mengambil peran untuk saling melengkapi dan bersatu, mencapai hal yang dikehendaki Allah yakni memelihara damai sejahtera dengan saling membangun. Perihal kesatuan berkaitan dengan kata oikumene, dikenal sebatas relasi antara gereja dari berbagai denominasi yang berbeda–secara tidak langsung hubungan dengan manusia di luar gereja terlebih dengan alam sekitar, tidak tergolong dalam oikumene. Tulisan ini hendak mengarahkan pembaca untuk memahami bahwa patutlah menghidupi panggilan beroikumene semesta,, berkaca pada falsafah Tallu Lolona, analogi ciptaan Allah yang sauan-sibarrung dan sangserekan telah menerima anugerah keselamatan, harus memancarkan kemuliaan Allah. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan studi pustaka, tulisan ini menginterpretasi pesan Injil Falsafah Tallu Lolona (tindakan kasih, persatuan, gotong-royong, kekeluargaan, kerja keras, dan kedamaian/kerukunan); dengan tidak memberi pengertian oikumene sebatas relasi antar gereja dari berbagai denominasi, melainkan relasi harmonis dengan orang-orang di luar tembok gereja dan seluruh ciptaan Allah di dunia ini, sebagai pengejawantahan satu dalam rumah tangga Allah.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Patrecia, Y., & Prayuda. (2022). Budaya Tallu Lolona Sebagai Dasar Beroikumene Semesta Bagi Masyarakat Toraja. KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen, 3(2), 84-98. https://doi.org/10.34307/kamasean.v3i2.153
Section
Articles
Author Biography

Prayuda Prayuda, Institut Agama Kristen Negeri Toraja

 

 

References

Banawiratma SJ, Dkk. Empat Dan Arah Gerakan Oikumenis. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997.

Bevans, Stephen B. Model-Model Teologi Kontekstual. Maumere: Penerbit Ledalero, 2002.

Sapan, Erwin Bunga. “Oikumene: Kehidupan Oikumene Gereja Toraja Dengan Gereja Pentakosta Di Indonesia Bagi Kehidupan Bermasyarakat Di Kecamatan Bittuang Kabupaten Tana Toraja.” Kamasean: Jurnal Teologi Kristen 2, no. 1 (2021): 59–75.

Fitrah, Muh., and Luthfiyah. Metodologi Penelitian ; Penelitian Kuantitatif, Tindakan Kelas&Studi Kasus. Sukabumi: CV.Jejak, 2017.

Georg, Kirchberger. Gerakan Okumene:Suatu Panduan. Flores: Ledalero, 2010.

Hendra, Yulia. “Perbandingan Sistem Pengelolaan Sampah Di Indonesia Dan Korea Selatan: Kajian 5 Aspek Pengelolaan Sampah.” Aspirasi 7 (2016): 77–91.

Lukito, Daniel Lucas. “Kecenderungan Gerakan Oikumene Dewasa Ini : (Dengan Fokus Pada Dewan Gereja-Gereja Sedunia).” Jurnal Pelita Zaman 6, no. 1 (1991): 64–65.

Monika, Santy. “Fungsi Dan Makna Tunturan Ritual Rampanan Kapa’ Di Toraja.” Magiste 4, no. 1 (2017).

Newbigin, Lesslie. Injil Dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2000.

Ngabalin, Marthinus. “Ekoteologi : Tinjauan Teologi Terhadap Keselamatan Lingkungan Hidup.” CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika 1, no. 2 (2020): 118–134.

Parende, Arsyad. “Sampah Sungai Sa’dan - Setiap Hari, 4 Truk Sampah Dari Sungai Sa’dan Tertampung Bendungan PLTA Malea.” Kareba Toraja. Last modified 2022. https://kareba-toraja.com/setiap-hari-4-truk-sampah-dari-sungai-sadan-tertampung-bendungan-plta-malea/.

PGI. Potret Ddan Tantangan Gerakan Oikumene, Laporan Penelitian Survei OikoumenePGI 2013. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.

R, Johny Christian. Struktur Organisasi Dan Misi Gereja. Yogyakarta: Kanisius, 2020.

Ramadhani, Wahyu. “PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH YANG DILAKUKAN OLEH PT. MEDCO DI KABUPATEN ACEH TIMUR MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.” Jurnal Hukum - Samudra Keadilan 16, no. 1 (2021): 86–97.

Rerung, Alvary Exan. “Bunuh Diri Bukan Kehendak Bebas Perspektif Neurosains Dan Psikoanalisis Sigmund Freud.” Danum Pambelum: Jurnal Teologi dan Musik Gereja 2, No. 1 (2022).

Sandarupa, Stanislaus, Simon Petrus, Simon Sitoto, and Kambunni’. Kebudayaan Tallu Lolona Toraja. Makassar: Dela Macca, 2016.

Sembiring, Tamaulina Br. Pengelolaan Lingkungan Hidup (Konsep Dan Teori). Jawa Barat: Penerbit Adab, 2022.

Septiani, and Diamond A. “Plastic Waste Management in Salatiga: Practices and Challenges.” Environmental Sciences 17, no. 1 (2019).

Sudarsi, Elim Trika, Nilma Taula’bi’, and Markus Deli Girik Allo. “FILOSOFI TALLU LOLONA DALAM HIMNE PASSOMBA TEDONG (ETNOGRAFI KEARIFAN LOKAL TORAJA) [The Philosophy of Tallu Lolona in the Hymns of Passomba Tedong (Ethnography of Torajan Local Wisdom)].” Sawerigading 25, no. 2 (2019): 61.

Sutanto, Trisno S. “Revitalisasi Gerakan Oikoumene Di Indonesia: Catatan Reflektif Pra-Sidang Raya XVII PGI (2019).” Academia: Accelerating the world’s research (2016).

Tammu, J, and H. van der Veen. Kamus Toradja-Indonesia. Rantepao: Jajasan Perguruan Kristen Toradja, 1927.

Tangdilintin, L.T. Toraja Dan Kebudayaannya. IV. Tana Toraja: Yayasan Lepongan Bulan (YALBU), 1981.

Timo, Ebenhaizer Nuban. Allah Menahan Diri, Tetapi Pantang Berdiam Diri: Suatu Upaya Berdogmatika Kontekstual Di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.

Toraja, Tim Eklesiologi Gereja. Eklesiologi Gereja Toraja. Rantepao: Institut Teologi Gereja Toraja, 2021.

Utina, Ramli. Ekologi Dan Lingkungan Hidup. Gorontalo: UNG Press, 2009.

Wasis, Basuki. “Dampak Kebakaran Hutan Dan Lahan Terhadap Kerusakan Tanah.” Jurnal Manajemen Hutan Tropika IX, no. 2 (2003): 82–85.